Bahaya, Ini Cara Meredam Ego Balita
Saat asyik bermain balok kegemarannya, Nita yang genap berusia 3 tahun sangat marah ketika ada anak lain mengambil kepingan balok yang sedang disusunnya. Walau tak jarang permainan balok itu bukan miliknya tapi milik anak yang dimarahinya tersebut.
“Nita, itu khan mainan balok milik Rico. Kita kembalikan ya. Kamu main punyamu sendiri,” bujuk sang ibu. Bukannya dikembalikan, Nita justru marah dan membuang kepingan balok itu. Tentu Rico tak tinggal diam dan ikut marah. Pertengkaran pun pecah.
Baca Juga : Cara Meredam Ego Wanita
Baca Juga : Rasululah Mengajarkan Cara Mandi Yang Benar
Baca Juga : Pahamilah Kita Adalah Seorang Anak
Baca Juga : Ini Bukti Bahaya Gadget
Baca Juga : Solusi Hadapai Kakak Dan Adik Bertengkar
Baca Juga : Mengenali Ciri Anak Genius
Baca Juga : Ayah Bunda Ajarkan Aku Yang Baik
Baca Juga : Hati-hati Anak Sudah Merasa Paling Benar
Baca Juga : Kisah Nyata Tentang Pernikahan
Orang lain juga bisa
Baca Juga : Rasululah Mengajarkan Cara Mandi Yang Benar
Baca Juga : Pahamilah Kita Adalah Seorang Anak
Baca Juga : Ini Bukti Bahaya Gadget
Baca Juga : Solusi Hadapai Kakak Dan Adik Bertengkar
Baca Juga : Mengenali Ciri Anak Genius
Baca Juga : Ayah Bunda Ajarkan Aku Yang Baik
Baca Juga : Hati-hati Anak Sudah Merasa Paling Benar
Baca Juga : Kisah Nyata Tentang Pernikahan
Orang lain juga bisa
Balita 3 tahun yang cenderung egosentris atau egois, sebenarnya masih sulit memahami bahwa orang lain bisa marah jika ia bersikap tak menyenangkan. Tak masalah, Anda bisa menjadi “jembatan”. Sikap ibu Nita patut Anda tiru. Balita pun belajar ada orang lain yang bisa marah juga.
Saat balita bersikap manis, misalnya memberikan kue pada temannya, Anda pun bisa menerangkan situsi emosi temannya tersebut. Katakan, teman tersebut pasti senang jika ia bersikap manis, seperti memberi sepotong kue. Atau jika temannya sedih, ajarkan juga situasi apa yang tengah dialami temannya. Tindakan ini bisa menumbuhkan sikap empati dalam dirinya
Lewat bermain
Selain mengenal emosi orang lain dengan mengatakan secara langsung seperti diatas, Anda juga bisa mengajaknya bermain peran. Misalnya, Anda berperan sebagai anak yang tidak mau mandi dan balita berperan sebagai Anda. Lihat bagaimana ia memilih kata dan mengambil sikap. Anda bisa terpingkal-pingkal melihat caranya “memotret” Anda saat menyuruhnya mandi. Selain itu, tentu ia juga bisa belajar bahwa Anda juga bisa kesal ketika ia tak mau mandi.
Baca Juga : Hati-Hati Anak Masa Balita Sudah "Merasa Paling", Tidak Bisa Memahami Hak & Keberadaan Orang Lain
Baca Juga : Hati-Hati Anak Masa Balita Sudah "Merasa Paling", Tidak Bisa Memahami Hak & Keberadaan Orang Lain
Anda juga bisa membuat skenario bersama balita 3 tahun dan mengajak dia bermain mengenakan kostum lucu. Skenario bisa berupa situasi di luar keseharian Anda, seperti saat putri raja kehilangan mahkota kesayangan, atau saat pangeran kecil mendapatkan seekor anjing kecil. Seru sekaligus mengajak balita belajar empati. ayahbunda
Jangan Lupa Bagikan, bermanfaat untuk orang banyak!
Jangan Lupa Bagikan, bermanfaat untuk orang banyak!