Hati-Hati Anak Masa Balita Sudah "Merasa Paling", Tidak Bisa Memahami Hak & Keberadaan Orang Lain

Apakah fase Ego Sentris itu ?, mari kita simak kisah berikut ini. Fase ego sentris yang tidak tuntas di usia TK dan SD akan terbawa terus hingga dewasa.

Suatu ketika ada seorang ibu yang memiliki anak berusia 16 tahun datang kepada saya, untuk mengeluhkan prilaku anaknnya katanya sangat bermasalah. Bayangkan katanya; anak saya ini sudah tidak bisa di atur lagi, bahkan jika dia bicara ke saya, sering memaki-maki dengan perkataan yang kotor, dan bahkan pernah beberapa kali dia memukul saya...., Sambil menagis si ibu ini terus melanjutkan ceritanya... Selain itu saya sama sekolah juga sering di panggil, karena anak ini sering memukul atau bahkan berkelahi disekolah.



Baca Juga : Cara Meredam Ego Wanita
Baca Juga : Rasululah Mengajarkan Cara Mandi Yang Benar
Baca Juga : Pahamilah Kita Adalah Seorang Anak
Baca Juga : Ini Bukti Bahaya Gadget
Baca Juga : Solusi Hadapai Kakak Dan Adik Bertengkar
Baca Juga : Mengenali Ciri Anak Genius
Baca Juga : Ayah Bunda Ajarkan Aku Yang Baik
Baca Juga : Cara Meredam Ego Wanita
Baca Juga : Rasululah Mengajarkan Cara Mandi Yang Benar
Baca Juga : Pahamilah Kita Adalah Seorang Anak
Baca Juga : Ini Bukti Bahaya Gadget
Baca Juga : Solusi Hadapai Kakak Dan Adik Bertengkar
Baca Juga : Mengenali Ciri Anak Genius
Baca Juga : Ayah Bunda Ajarkan Aku Yang Baik
Baca Juga : Hati-hati Anak Sudah Merasa Paling Benar
Baca Juga : Ucapan Yang Membahayakan Dirimu
Baca Juga : INI Yang Mengundang Masalah Bagi Manusia
Baca Juga : Arti Kata INI Jarang Orang Mempelajarinya
Baca Juga : Surat Cinta Tentang Sholat
Baca Juga : Raih Amalan Sebelum Tidur 

KESEHATAN
Baca Juga : Waktu Terbaik Makan
Baca Juga : Golongan Darah Dan Penyakitnya 
Baca Juga : Stres Bikin Bau Badan
Baca Juga : Kurangin Minum Soda Yuk
Baca Juga : Bahaya Tato Bagi Kesehatan
Baca Juga : Khasiat Dan Manfaat Kuning Telur
Baca Juga : Polisi, Bonus Susu Mas
Baca Juga : Sikat Gigi Bergantian Ini Virusnya
Baca Juga : Jangan Minum Es + Teh
Baca Juga : Akibat Pewarna Rambut 
Baca Juga : Sirup Ini Lebih Baik Dari Gula
Baca Juga : Jangan Anggap Enteng Putus Cinta
Baca Juga : Penyakit Sirois Adalah
Baca Juga : Penyakit Pacaran Terlalu Lama
Baca Juga : Salep Untuk Jerawat

Baca Juga : Banyak Rezeki Supaya Banyak Berbagi
Baca Juga : Pasti Ingin Sukses
Baca Juga : Jalan Utama Menuju Perubahan
Baca Juga : Jauhi Sifat Toma
Baca Juga : Orang Ini Tidak Akan Disapa Allah
Baca Juga : Siapa Akan Menolongmu Ke Surga
Baca Juga : Keberkahan Pagi Sore
Baca Juga : Cara Mudah Gapai Harta Dan Surga
Baca Juga : Orang yang Dapat Petunjuk Allah
Baca Juga : Akal Yang Tunduk Pada Nafsu 
Baca Juga : Peka Menangkap Nasehat
Baca Juga : Sedih Melihat Bungkus Dan Isi
Baca Juga : Remaja Rela Mati Untuk Sahabat
Baca Juga : Lebih Utama Sedekah Kepada yang Miskin Atau Krabat
Baca Juga : Jangan Macam-macam Dengan Sumpah INI
Baca Juga : Pujian Itu..?
Baca Juga : Mereka Mencari Kekuatan

Baca Juga : Kisah Nyata Tentang Pernikahan
Baca Juga : Hati-hati Anak Sudah Merasa Paling Benar
Baca Juga : Kisah Nyata Tentang Pernikahan

Aduh saya sepertinya sudah tobat dengan perilaku anak saya ini....., saya tidak tahu lagi harus bagaimana....? rasanya saya sudah putus asa....., setiap kali saya mengadukan hal ini pada suami, malah yang saya dapat adalah kemarahan tambahan dari suami saya...

Sungguh pada akhirnya saya juga jadi bingung harus mulai dari mana untuk bisa membantu ibu ini......, yang pasti ini semua merupakan sebuah proses panjang dari suatu kesalah pengasuhan dan pendidikan dari kedua orang tuanya.

Para orang tua dan guru yang berbahagia namun kali ini saya tidak ingin membahas tentang bagaimana cara memperbaiki perilaku anak ini, melainkan, saya lebih ingin untuk mengajak para orang tua untuk tahu bagaimana mencegah agar hal yang sama tidak terjadi pada anak kita dirumah.

Para orang tua yang berbahagia, Tahukah kita bahwa kita hanya punya kesempatan mendidik anak kita untuk menjadi anak baik sangat terbatas sekali. Yakni sejak usia mereka balita hingga kira-kira di usia sekolah SMP akhir. Setelah itu kebanyakan anak akan sangat sulit sekali di ubah menjadi baik. Kecuali dengan cara-cara tertentu yang agak sedikit ekstrim.

Namun demikian sesungguhnya tiap orang tua dapat mencegahnya sebelum ini terjadi; yakni dengan menggunakan kesempatan emas mendidik anak teserbut.

Menurut penelitian Ibu Dawna Markova, diketahui bahwa prilaku anak itu mulai dibentuk sejak usia Balita; yakni mulai fase Ego Sentris dimana anak merasa paling benar, paling penting sendiri, tidak bisa memahami hak dan keberadaan orang lain.

Diharapkan pada fase ini peran orang tua adalah untuk mengajari anaknya untuk bisa berbagi dan memahami hak orang lain.

Kemudian berlanjut pada fase berikutnya yang di sebut sebagai gank age awal yakni usia SD yang di tandai dengan keinginan anak untuk di terima oleh orang lain atau kelompoknya; dengan cara meniru-niru prilaku teman-teman di kelompoknya. Pada fase ini peran orang tua di harapkan dapat mengajak anak berdiskusi mengenai nilai-nilai baik dan buruk dari sebuah prilaku yang ditiru oleh anaknya sampai ia paham betul. Tentunya tanpa harus memarahi anak, karena pada fase ini anak sering kali tidak tahu kalau yang ditirunya itu buruk, karena mereka memang belum memiliki acuan tentang baik dan buruk.

Baca Juga : Bahaya, Ini Cara Meredam Ego Balita

Setelah itu ia fasenya akan beranjak memasuki usia Gank Age Tengah pada usia SMP. Pada fase ini biasanya seorang anak tidak hanya masih meniru budaya kelompoknya tapi bahkan mulai tumbuh keinginan untuk tampil beda agar mendapat perhatian dari anggota kelompoknya atau orang-orang di sekitarnya; oleh karena itu anak-anak SMP kita yang tidak terkelola mulai menujukkan prilaku-prilaku seperti mengubah model rambut agar tampak agak nyentrik, kemudian menggunakan gelang, anting atau mulai mencoba merokok, tawuran dsbnya sampai yang terparah adalah perbuatan kriminal dan narkoba. Ini semua pada awalnya hanya dengan tujuan untuk menonjolkan diri di depan teman-temannya untuk mencari-cari perhatian namun pada akhirnya justru malah ke bablasan.

Pada fase ini orang tua dan guru diharapkan dapat membantu anak untuk menemukan keunggulan alaminya, agar ia bisa mendapat perhatian dari hal tersebut; seperti misalanya anak yang kuat di sport di dorong untuk masuk kursus/club sport, bagi anak yang suka tampil bicara berikan kesemptan untuk mengikuti lomba-lomba puisi, pidato,debat, untuk anak yang suka kekerasan dimasukkan ke klub bela diri dsb. Jadi mereka tahu apa yang menjadi keunggulan alami yang bisa dipamerkan pada kelompoknya untuk mendapatkan perhatian. Tidak harus mencari-cari yang pada akhirnya sering menjerumuskan mereka ke prilaku-prilaku terlarang.

Dan apa bila masa SMP ini tidak berhasil kita kelola dengan baik prilaku anak kita maka setelah itu akan sulit untuk mengubahnya. Kenapa....? karena setelah itu dia akan memasuki fase identitas; yakni sebuah fase penetapan nilai dan konsep diri seorang anak. Jika dia menganggap hal negatif seperti kebut-kebutan adalah hal yang oke bagi dirinya; maka dia akan mengakuinya itu sebagai hal baik, dan akan sulit bagi kita untuk mengubahnya..

Jadi sekali lagi mari kita kawal masa-masa perkembangan anak kita mulai dari BALITA hingga menjelang SMA. Jika anda berhasil melakukannya maka selamatlah anak kita; dan anda mulai bisa melepas dia untuk berpisah melanjutkan studinya di perguruan tinggi dengan relatif aman. Namun jika tidak dia akan cenderung terus membuat masalah dimanapun dia berada.

Itulah mengapa kita sering menemukan orang dewasa yang orangnya selalu saja membuat ulah dan membuat orang lain jengkel, atau yang sering disebut sebagai trouble maker.

Apakah diantara kita ada yang pernah menemui orang-orang seperti ini di sekitar kita ?

Mudah-mudahan bukan kita ya ayah bunda ? komutias ayah Edy


Jangan Lupa Bagikan, bermanfaat untuk orang banyak!

Popular posts from this blog

Asal Usul Budaya Orang Betawi Sesungguhnya Tidak Haus Kekuasaan

WOW RS Terbesar di Palestina Tanda Cinta Masyarakat Indonesia, Berobat Gratis Lagi. Sebarkan!!