Ini Diet Sehat
Ada beragam cara instan untuk mendapatkan bentuk tubuh dan berat badan yang ideal. Namun diet alami tanpa obat jauh lebih baik karena umumnya tidak memiliki efek samping seperti penggunaan obat pelangsing.
Diet alami tanpa obat bukanlah sesuatu yang mustahil. Justru, penurunan berat badan dengan hasil yang tidak cuma bersifat sementara hanya bisa diraih dengan perubahan gaya hidup dan mengadopsi kebiasaan yang sehat. Makan makanan yang sehat dengan porsi yang sesuai, serta melakukan aktivitas fisik secara rutin, seperti berolahraga, menjadi salah satu cara terbaik untuk menurunkan berat badan Anda.
Anda bisa melakukan diet alami tanpa obat dengan beberapa langkah sebagai berikut.
Pola Makan.
Aturlah porsi dan waktu makan Anda. Kurangi porsi makan Anda sebanyak 10-20% dan makan setidaknya selama 20 menit. Kunyah makanan dengan santai dan nikmati setiap gigitannya hingga waktu makan habis. Trik ini sangat efektif untuk menekan nafsu makan. Karena makan terburu-buru hanya akan membuat perut Anda tidak mampu mengirim sinyal kenyang ke otak, sehingga makan pun menjadi berlebihan.
Aktivitas Fisik. Cara diet alami tanpa obat juga harus didukung dengan meningkatkan aktivitas fisik seperti olahraga, baik jogging, senam aerobik, yoga, atau pun olahraga lainnya yang terfokus untuk pembakaran kalori. Lakukan olahraga setidaknya 150 menit per minggu atau 30 menit sehari. Selain dapat menurunkan berat badan, kebiasaan berolahraga memiliki beragam manfaat dan juga dapat dilakukan untuk mempertahankan tubuh langsing Anda, loh! Bagi Anda dengan kondisi kesehatan tertentu, disarankan berkonsultasi ke dokter untuk menetapkan jenis dan durasi dalam berolahraga.
Tidur Cukup. Istirahat dan tidur yang cukup sangat diperlukan tubuh. Kurang tidur dapat meningkatkan produksi hormon kortisol pengatur nafsu makan, yang akan menimbulkan rasa lapar dan makan berlebihan. Menurut penelitian, tidur satu jam lebih lama di malam hari dapat membantu menurunkan berat badan. Tidur juga menggantikan waktu luang yang memungkinkan Anda untuk memakan camilan.
Hindari Konsumsi Alkohol. Kandungan kalori dalam minuman beralkohol terbilang cukup tinggi, ditambah lagi adanya kecenderungan untuk ngemil pada sebagian orang ketika sedang mengonsumsi minuman beralkohol. Menghindari konsumsi alkohol juga dapat mencegah terjadinya berbagai gangguan kesehatan yang dapat disebabkan oleh alkohol.
Selain cara diet alami tanpa obat pelangsing di atas, ada beberapa tips atau strategi lain yang dapat membantu program diet Anda, antara lain:
Minumlah segelas air 15 sampai 20 menit sebelum makan.
Jangan biarkan diri Anda terlampau lapar, karena itu hanya akan menyebabkan Anda makan berlebihan.
Gunakanlah piring dengan ukuran yang lebih kecil.
Hindari camilan yang manis atau asin, serta hindari minuman yang mengandung gula atau soda.
Perbanyak makan sayur dan hindari penggunaan saus salad yang tinggi lemak. Gantilah saus salad dengan air perasan lemon.
Minuman teh hijau juga dapat membantu Anda menurunkan berat badan.
Beberapa program diet instan memang menggoda untuk dicoba, namun diet alami tanpa obat merupakan cara teraman untuk mendapatkan bentuk tubuh langsing dan sehat, serta terhindar dari efek samping yang berbahaya bagi kesehatan.
Sy mau tny dok,jnis jnis diet apa aja yang udah terbkt serta penjelsny?
Dijawab Oleh:
dr. Rio Aditya
Terima kasih telah bertanya seputar jenis-jenis diet melalui fitur Tanya Dokter
Diet dan exercise(olahraga) adalah hal yang tidak dapat dipisahkan. Namun pada kesempatan kali ini, kami akan mencoba menjelaskan beberapa jenis diet .Beberapa jenis diet yang paling populer di masyarakat, antara lain:
1. Diet Atkins
Diet Atkins bertujuan untuk menjaga keseimbangan kadar insulin pada tubuh. Konsumsi karbohidrat dalam jumlah besar akan meningkatkan kadar insulin secara cepat, namun juga cepat menurunkan kadar insulin.
Pada diet Atkins, yang ditekankan adalah pembatasan konsumsi karbohidrat dalam jumlah rendah, dan sumber karbohidrat yang dikonsumsi pun berasal dari makanan yang kaya serat – seperti sayuran. Oleh karena itu, tubuh “dipaksa” untuk menggunakan sumber energi lain selain karbohidrat, yakni lemak tubuh, sehingga pembakaran lemak tubuh akan meningkat.
2. Diet Paleo
Diet Paleo merupakan jenis diet dengan sumber makanan yang dapat diburu ataupun dipancing, seperti daging merah, makanan laut, serta sumber makanan yang bisa dipetik hasilnya – seperti kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan, sayuran, tanaman herbal, rempah-rempah, termasuk juga telur.
Diet ini mengacu pada era kehidupan paleolitikum, sebelum ditemukannya teknik pertanian sekitar 10,000 tahun yang lalu. Jadi, segala jenis makanan yang diproses, seperti tanaman gandum, dan kentang, tidak termasuk dalam diet ini.
Mayoritas makanan dalam diet paleo adalah makanan tinggi protein dan rendah karbohidrat dengan sumber yang bervariasi, namun memenuhi syarat.
3. Diet Vegetarian
Mayoritas pelaku diet vegetarian menganut jenis diet lacto-ovovegetarian. Lacto-ovovegetarian adalah kondisi di mana mereka tidak mengonsumsi makanan yang bersumber dari hewan, kecuali telur, produk susu, dan madu.
Namun, terdapat jenis diet vegetarian lain – yakni diet vegan – yang tidak mengonsumsi apapun yang berasal dari hewan, termasuk telur, produk susu, dan madu. Selain sebagai pola makan, diet vegan juga merupakan cara hidup seseorang yang menjunjung keseimbangan lingkungan dan menghindari perilaku tidak etis pada hewan.
Jenis diet vegetarian lainnya adalah fruitarian vegetarian, lacto-ovo-vegetarian, ovo-vegetarian, pescatarian, dan pollotarian.
Diet vegetarian bertujuan untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes, maupun kanker. Beberapa studi menunjukkan bahwa pelaku diet vegetarian memiliki berat badan yang lebih rendah, lebih jarang menderita penyakit, dan memiliki rentang hidup lebih panjang dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi daging hewan.
4. Raw Food Diet
Raw Food diet bertujuan untuk menjaga keseimbangan lingkungan serta menurunkan berat badan dengan cara mengonsumsi makanan dan minuman yang segar yang bersifat organik dan tidak diproses.
Setidaknya 3/4 dari asupan makanan pada diet jenis ini berasal dari makanan yang tidak dimasak. Mayoritas pelaku diet ini juga merupakan pelaku diet vegan.
Terdapat 4 jenis pelaku diet raw food, yakni raw vegetarian, raw vegan, raw omnivore, dan raw carnivore.
5. Diet Mediteranian
Diet mediteranian ini mengacu pada kebiasaan makan masyarakat Eropa selatan, seperti Yunani, Kreta, dan Italia selatan. Diet mediteranian bertujuan untuk mengurangi risiko penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung dan pembuluh darah, serta penyakit kanker.
Diet ini menekankan pada konsumsi sayuran. Sumber utama lemak pada diet jenis ini berupa kacang-kacangan, serealia, biji-bijian, dan minyak zaitun, disertai produk susu seperti keju dan yoghurt, ikan dan unggas dalam jumlah sedang, ditambah sekitar 4 butir telur per minggu, daging merah dalam jumlah sedikit, minuman anggur dalam jumlah sedikit hingga sedang, dan menggunakan makanan penutup berupa buah-buahan segar.
6. The Zone Diet
Diet ini menekankan keseimbangan asupan karbohidrat (40%), lemak (30%), dan protein (30%) dalam setiap kali makan.
Tujuan diet ini adalah mengontrol kadar insulin darah yang akan berdampak baik pada kontrol berat badan serta penurunan berat badan.
Karbohidrat yang digunakan dalam diet ini adalah karbohidrat berkualitas baik yang belum diproses (unrefined carbohydrate), dan lemak yang berasal dari minyak zaitun, kacang-kacangan, dan alpukat.
Selain beberapa jenis diet di atas, saat ini terdapat banyak sekali jenis diet yang sudah tercatat. Namun, untuk menentukan jenis diet yang paling tepat, Anda harus mengenali kondisi tubuh Anda dan berdiskusi dengan dokter atau ahli gizi agar Anda dapat mengetahui jenis diet yang tepat untuk Anda lakukan.
Demikian informasi yang dapat disampaikan seputar jenis-jenis diet, Semoga bermanfaat