Salep Untuk Jerawat

Semua orang mungkin pernah merasakan bagaimana rasanya ketika jerawat muncul di wajah, dada, atau punggung. Dan tidak hanya ABG, remaja, atau mereka yang sedang mengalami masa pubertas saja yang didera oleh benjolan kecil kemerahan ini. Orang dewasa pun masih bisa berurusan dengan jerawat. Untungnya, acne atau jerawat pengganggu ini bisa diobati dengan beberapa cara. Salah satunya adalah dengan mengoleskan krim, gel, atau salep jerawat seperti berikut.



Benzoyl Peroxide

Benzoyl peroxide bekerja dengan cara membuang sumbatan di pori-pori kulit, membantu menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab jerawat, dan mengurangi peradangan. Masa-masa awal menggunakan salep jerawat yang mengandung bahan ini, jerawat kemungkinan akan bertambah parah. Kulit wajah pun bisa menjadi kemerahan dan mengelupas. Namun jangan khawatir, berbagai gejala tersebut akan mulai membaik setelah menggunakan salep jerawat selama 4-6 minggu. Untuk diketahui, zat ini juga dapat menimbulkan efek samping seperti kulit kering, terasa panas, kesemutan, atau sedikit perih.

Salicylic Acid

Asam salisilat atau salicylic acid bekerja dengan cara membersihkan pori-pori kulit dari benda-benda yang menyumbat. Salep jerawat ini bisa membuat bagian atas kulit menjadi terkelupas. Kulit juga bisa menjadi kemerahan, kering, dan lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari.

Retinoid

Salep jerawat retinoid mampu menghilangkan sel-sel kulit mati dari permukaan kulit dan membantu mencegah “sampah-sampah” tersebut tersimpan dalam folikel rambut. Efek samping paling umum adalah iritasi ringan dan kulit terasa perih. Salep ini biasanya dioleskan 10 hingga 20 menit setelah mencuci wajah hingga bersih, sehari sekali sebelum tidur. Selama menggunakan retinoid, disarankan untuk menghindari paparan sinar matahari dan ultraviolet berlebihan. Efek samping yang paling umum dari retinoid topikal yaitu iritasi ringan dan membuat kulit terasa perih.

Azelaic Acid

Azelaic acid biasanya digunakan sebagai obat alternatif jika efek samping benzoyl peroxide atau retinoid dirasa sangat menyakitkan dan mengganggu. Salep jerawat ini mampu menyingkirkan kulit mati dan membunuh bakteri, namun hasilnya biasanya baru terlihat sebulan setelah pemakaian. Jika menggunakan obat ini, disarankan untuk menghindari paparan sinar matahari dan berhati-hati dengan risiko seperti kulit menjadi kering, gatal, kemerahan, dan terasa terbekar atau perih.

Antibiotik

Salep jerawat antibiotik bisa mengurangi jumlah bakteri dan peradangan pada kulit, namun tidak cukup ampuh mencabut sumbatan pori-pori. Untuk mengobati acne, antibiotik biasanya dikombinasikan dengan bahan lain seperti benzoyl peroxide atau retinoid. Antibiotik juga bisa mengakibatkan dampak seperti bahan-bahan lain di atas, dan disarankan untuk tidak digunakan selama lebih dari enam atau delapan minggu.

Jika ingin menggunakan berbagai salep jerawat di atas untuk membasmi si kecil menyebalkan, disarankan jangan asal beli di apotek dan langsung mengoleskannya ke wajah. Disarankan untuk selalu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter guna menentukan bahan apa yang cocok dengan kulit Anda. Selain itu, jangan lupa untuk rajin membersihkan wajah, terutama sebelum tidur agar jerawat terhempas selamanya.

Dok, Bagaimana caranya menghilangkan jerawat dan bekas jerawat di muka dan di punggung?

Dijawab Oleh:
dr. Aryogi Rama Putra
Terima kasih telah bertanya mengenai jerawat dan bekas jerawat di fitur tanya dokter


Menghilangkan Flek Hitam Bekas Jerawat
Kami memahami kekhawatiran yang Anda rasakan. Penyebab pasti jerawat memang belum diketahui, namun ada berbagai faktor yang diketahui berkaitan dengan penyakit ini:



Pengobatan jerawat didasarkan dengan cara mengurangi produksi minyak, melawan infeksi bakteri, mempercepat pergantian sel kulit dan mengurangi peradangan. Obat yang dapat digunakan adalah retinoic acid, benzoil peroksida, dan antibiotik topikal/oles. Sebagian besar obat-obatan jerawat belum memberikan hasil dalam 4-6 minggu pertama. Pengobatan yang diberikan dapat termasuk pengobatan luar dan juga obat-obatan minum tergantung derajat keparahan jerawat.

Cucilah muka dengan sabun muka khusus untuk jerawat atau dengan sabun bayi setidaknya 2 kali sehari, terutama setelah beraktivitas atau berkeringat. Sabun jenis apakah yang Anda gunakan selama ini?

Untuk pengobatan topikal, dapat menggunakan retinoic acid dioleskan pada malam hari setiap hari. Selain untuk mengobati komedo dan jerawat, obat ini dapat pula mengecilkan pori-pori dan mencerahkan kulit. Awal penggunaan jerawat dapat muncul semakin banyak, kulit menjadi merah serta mengelupas, namun penggunaan obat harus tetap dilanjutkan sampai minimal 3 bulan, jika perlu seterusnya. Hindari paparan sinar matahari jika menggunakan obat tersebut atau gunakan sunblock dengan SPF minimal 30. Namun memilih sunblock juga harus berhati-hati karena sebagian besar dapat memicu munculnya komedo lebih banyak, pilihlah sunblock dan semua produk perawatan kulit yang berlabel non-comedogenic. Pada jerawat yang berukuran besar dan meradang dapat diberikan suntik kortikosteroid. Semua terapi ini harus atas indikasi dan berada di bawah pengawasan Dokter.

Kami sarankan Anda untuk konsultasi ke Dokter karena penanganan kulit berjerawat memang membutuhkan waktu yang lama sehingga perlu pemantauan dan kesabaran. Selain dari obat-obatan luar dan obat-obatan minum, Anda juga perlu memperhatikan diet dan kebersihan wajah.

Prosedur lainnya untuk menghilangkan komedo dan jerawat adalah mikrodemabrasi dan atau chemical peeling. Namun sebaiknya sebelum memilih dan melakukan prosedur tersebut, kulit Anda dianalisa terlebih dahulu seperti jenis komedo dan jerawat, jenis kulit, dan adanya reaksi alergi. Setelah itu baru dipilihkan jenis cairan kimia dan konsentrasi / kekuatan yang sesuai untuk kondisi kulit Anda.

Berikut kami akan menjelaskan mengenai bekas jerawat.

Bekas jerawat biasanya dapat berupa jaringan keloid yang menonjol atau berupa lapisan kulit yang masuk ke dalam. Warna kulit kemerahan merupakan tanda bahwa di kulit Anda masih terdapat reaksi inflamasi aktif.

Penanganan bekas jerawat ini sangat tergantung dari luas serta kedalaman bekas jerawat. Pada keadaan ringan, bekas jerawat dapat memudar hanya dengan pemberian hidrokuinon 2% (termasuk dalam dosis aman) hanya tepat pada daerah bekas jerawat.

Selain itu, bekas jerawat juga dapat disamarkan dengan cara pemberian krim malam yang umumnya mengandung asam retinoat, dan apabila masih ada tanda-tanda peradangan biasanya akan ditambahkan krim anti radang yang diresepkan oleh Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin. Cara lain yang dapat memudarkan atau bahkan menghilangkan bekas jerawat yaitu prosedur chemical peeling dan atau mikrodermabrasi. Rangkaian prosedur tersebut (krim malam, chemical peeling, dan mikrodermabrasi) bekerja dengan cara mempercepat proses regenerasi kulit, sehingga sel-sel kulit baru akan lebih cepat timbul. Jangan lupa menggunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 untuk melindungi kulit dari paparan UVA dan UVB yang dapat memperburuk kondisi.

Untuk memastikan kondisi kulit dan pilihan terapi terbaik, kami sarankan Anda untuk konsul dengan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin. Kulit Anda akan dianalisa terlebih dahulu seperti kedalaman bekas jerawat, jenis kulit, dan adanya reaksi alergi. Setelah itu, baru dipilihkan jenis krim, cairan kimia dan tindakan dengan konsentrasi / kekuatan yang sesuai untuk kondisi kulit Anda.

Demikian informasi yang kami berikan seputar Menghilangkan jerawat dan bekas jerawat. Semoga bermanfaat (macam sumber)

Popular posts from this blog

Asal Usul Budaya Orang Betawi Sesungguhnya Tidak Haus Kekuasaan

WOW RS Terbesar di Palestina Tanda Cinta Masyarakat Indonesia, Berobat Gratis Lagi. Sebarkan!!