Jokowi : Minta Maaf Pada PKI, Gak Lah Yah. Ada Yang “menggoreng-goreng”
Kemarin pada acara buka puasa bersama dengan keluarga besar TNI di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Senin (27/6), Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkesempatan meluruskan isu-isu yang ada, yang selama ini sering berseliweran.
Isu pertama yang dikatakan Presiden Jokowi adalah tentang satuan teritorial. Ia menegaskan, dirinya berkeyakinan satuan teritorial itu tetap dan sangat penting untuk dipertahankan keberadaannya sebagai deteksi dini terhadap ancaman-ancaman terhadap negara Indonesia.
“Deteksi dini adanya potensi ancaman terhadap bangsa dan negara, ancaman terhadap keutuhan NKRI, dan adanya gangguan keamanan di dalam negeri kita,” kata Presiden.
Selanjutnya isu kedua, Presiden Jokowi menyebut tentang permintaan maaf kepada Partai Komunis Indonesia (PKI). Ia menegaskan bahwa tidak ada rencana dan pikiran sama sekali dirinya akan meminta maaf kepada PKI.
Menurut Presiden, pada tahun yang lalu, sebetulnya hal ini sudah disampaikannya, tapi ternyata ada isu-isu lagi, ada gosip-gosip lagi, sehingga ia merasa perlu untuk menyampaikan bahwa tidak ada rencana dan pikiran sama sekali dirinya akan minta maaf kepada PKI.
“Sebetulnya ini sudah berkali-kali saya sampaikan. Bertemu PP Muhammadiyah saya juga sampaikan; bertemu dengan PBNU juga sudah saya sampaikan; ketemu dengan tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh agama, dengan ulama juga sudah saya sampaikan. Termasuk saat Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya, setahun yang lalu, juga sudah saya katakan,” tegas Presiden.
Tapi sekali lagi, kata Presiden Jokowi, ada yang “menggoreng-goreng”, sehingga muncul lagi gosip dan isu-isu seperti itu.
“Sudah jangan dengarkan. Sekali lagi tidak ada rencana untuk meminta maaf kepada PKI,” tegas Presiden seraya menyebutkan, yang paling penting adalah melangkah ke depan, melangkah ke masa depan.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menegaskan, tidak dapat diingkari bahwa memang ada saat-saat kelam dalam sebuah perjalanan bangsa dan negara, tetapi yang paling penting adalah untuk menyongsong masa depan agar lebih baik, agar peristiwa semacam itu tidak terjadi lagi.
“Sebab itu kita harus merajut kebersamaan, membangun persatuan untuk membangun bangsa ini menjadi bangsa yang siap berkompetisi, bangsa yang maju, bangsa yang memberikan kesejahteraan pada rakyatnya,” pungkas Presiden Jokowi dilansir Setkab. elshinta