Pembahasan Lengkap Jerawat
Jerawat merupakan masalah kulit yang banyak dikeluhkan wanita. Umumnya, jerawat muncul ketika folikel rambut tersumbat oleh percampuran sel kulit mati, kotoran, dan sebum (cairan berminyak), kemudian terjadi infeksi bakteri yang dipicu peradangan pada daerah sumbatan.
Kendati menjadi masalah yang menyebalkan, jerawat membandel pun bisa diatasi. Hanya saja diperlukan penanganan yang tepat. Bahkan tak perlu mengeluarkan banyak uang, cukup menggunakan bahan alami di rumah.
Menggunakan bahan alami dinilai lebih aman dan tidak menimbulkan efek samping serta tidak menguras kantong. Dilansir Sheknows, salah satunya adalah madu. Sudah sejak lama pemanis alami ini dikenal kaya akan manfaat dan terbukti khasiatnya. Madu memiliki kandungan anti inflamasi dan tinggi anti oksidan yang mampu menjaga kelembaban kulit.
Cara menggunakannya pun mudah. Cukup dengan oleskan madu pada area berjerawat selama 20 hingga 30 menit. Selanjutnya biarkan hingga kering dan bilas wajah menggunakan air mengalir. Untuk hasil yang maksimal, lakukan perawatan ini tiga kali dalam sehari.
Jerawat adalah masalah kulit yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik pada beberapa bagian tubuh, seperti wajah, leher, punggung, dan dada. Bintik-bintik tersebut dapat berkisar mulai dari yang ringan, seperti komedo hitam dan komedo putih, hingga bintik-bintik parah yang berisi nanah dan kista. Biasanya bintik-bintik yang tergolong parah tersebut akan meninggalkan bekas luka.
Selain ditandai dengan gejala-gejala seperti kulit berminyak dan munculnya bintik-bintik, kadang-kadang jerawat juga menyebabkan kulit terasa panas dan sakit saat disentuh. Ada beberapa bagian pada tubuh yang biasa ditumbuhi jerawat dan yang paling umum adalah wajah. Jerawat merupakan kondisi yang umum, artinya sebagian besar orang pernah mengalaminya.
Sebagian besar kasus jerawat terjadi pada seseorang yang berusia di bawah 28 tahun. Terutama bagi remaja, mereka sangat rentan terkena jerawat pada usia 14-19 tahun.
Meskipun jerawat dapat menghilang dengan sendirinya seiring pertumbuhan usia, namun pada sebagian kasus, masih ada yang mengalami masalah jerawat di pertengahan usia 20-an. Wanita usia 20-an tahun lima kali lebih berisiko mengalami hal tersebut dibandingkan pria usia 20-an tahun.
Faktor-faktor penyebab jerawat
Jerawat bisa muncul pada usia berapa pun, namun perubahan kadar hormon selama masa puber kerap dikaitkan dengan penyebab-penyebabnya. Perubahan hormon tersebut berdampak kepada kelenjar penghasil minyak atau sebum yang letaknya dekat dengan folikel rambut di kulit.
Peningkatan aktivitas kelenjar ini menyebabkan produksi sebum pada wajah juga bertambah. Jadi tumpukan sebum ini nantinya akan bergabung dengan kotoran dan sel kulit yang mati, kemudian menyumbat pori-pori.
Pada saat pori-pori tersumbat dan dengan banyaknya sebum pada permukaan kulit, bakteri yang disebut Propionobacterium acnes berkembang dengan cepat. Bakteri ini merupakan bakteri penyebab jerawat. Propionobacterium acnes melepaskan semacam zat iritan yang akan mengiritasi kulit. Efek dari iritasi inilah yang menyebabkan kulit memerah dan membengkak, disamping itu juga menyebabkan timbulnya nanah di balik kulit.
Lapisan dalam folikel rambut juga menebal akibat perubahan kadar hormon dan menyebabkan tersumbatnya pori-pori kulit. Penyumbatan pori-pori ini tidak akan hilang, meski kulit telah dibersihkan.
Selain pada masa puber, jerawat juga bisa dialami para wanita akibat perubahan hormon yang terjadi selama siklus menstruasi dan masa kehamilan. Jerawat juga diketahui sebagai faktor keturunan. Kemungkinan besar seseorang akan memiliki jerawat jika kedua orang tua berjerawat juga.
Hingga kini belum ada bukti bahwa jerawat disebabkan oleh aktivitas seksual, makanan, atau buruknya kebersihan.
Diagnosis jerawat
Dokter biasanya mampu mendiagnosis jerawat hanya dengan melihat kulit penderita secara langsung. Melalui pemeriksaan, dokter dapat menentukan jenis jerawat yang tumbuh serta mengukur tingkat keparahannya (tingkat peradangan dan jumlah jerawat). Setelah diagnosis dilakukan, barulah rencana penanganan bisa dibuat.
Tindakan yang tepat dilakukan jika memiliki jerawat
Penting untuk menjaga kebersihan kulit di area yang berjerawat, meski itu tidak akan mencegah munculnya jerawat baru. Basuh area tersebut dua kali sehari dengan menggunakan pembersih atau sabun wajah. Agar tidak mengalami iritasi, jangan menggosok kulit terlalu keras.
Kini sebagian besar produk pelembap telah melalui tahap pengujian agar tidak menimbulkan komedo atau jerawat. Gunakan pelembap jika kulit Anda kering dan hindari memakai produk kecantikan yang dapat menyumbat pori-pori kulit.
Meski jerawat tidak bisa disembuhkan, namun masih bisa dikendalikan melalui pengobatan. Obat-obatan berbentuk gel, pelembap, dan krim kini sudah banyak tersedia di apotek. Jika memiliki jerawat, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter, terutama jika penggunaan obat yang dijual bebas di pasaran tidak membuahkan hasil atau bahkan justru menimbulkan efek samping seperti:
Pembengkakan pada wajah, mata, bibir, atau lidah.
Radang tenggorokan dan sesak napas.
Pingsan.
Umumnya dokter menyarankan penggunaan produk yang mengandung konsentrat benzoil peroksida rendah. Namun berhati-hatilah dalam menggunakannya karena pada bidang industri, konsentrat tersebut juga digunakan sebagai bahan pemutih pakaian.
Anda mungkin membutuhkan antibiotik atau krim yang lebih kuat jika jerawat Anda tergolong parah dan timbul pada sejumlah bagian tubuh, seperti dada dan punggung. Ingatlah bahwa penggunaan obat tersebut tetap harus melalui resep dokter.
Komplikasi jerawat
Tanyakan kepada dokter jika pertumbuhan jerawat makin parah. Jika jerawat parah tidak segera ditangani, dikhawatirkan bisa menimbulkan komplikasi berupa bekas luka. Selain itu, disarankan untuk menemui dokter jika obat yang digunakan tidak bisa mengendalikan pertumbuhan jerawat sehingga menjadikan Anda tidak percaya diri serta depresi.
Pengobatan jerawat membutuhkan kesabaran. Tidak disarankan untuk memencet jerawat karena akan meninggalkan bekas luka permanen. Biasanya pengobatan akan menunjukkan hasil optimal dalam tiga bulan.
Dok, saya memiliki kulit yang normal dan tidak sensitif, tetapi mengalami masalah yang sangat serius dengan jerawat saya,dok. Saya memiliki jenis jerawat yang kecil dan banyak. Namun,tak jarang juga tumbuh jerawat yang berwarna putih dan kemerahan. Karena kesalahan saya yang sering memencetnya, sekarang bekasnya menjadi hitam. Saya telah melakukan banyak cara untuk menghilangkan bekasnya, namun jerawat yang lain tetap muncul dan bekasnya tak menghilang. Kira-kira dok, obat apa yang cocok untuk mengatasi jerawat saya? dan menghilangkan bekasnya?
Dijawab Oleh:
dr. Ayutika Saraswati Adisasmito, M.Res
Terima kasih telah bertanya seputar jerawat melalui fitur Tanya Dokter.
Kami mengerti kekhawatiran yang Anda rasakan. Tentunya wajah yang bersih dari jerawat merupakan keinginan semua wanita mau pun pria.
Jerawat sendiri merupakan hal yang sering ditemui, terutama pada remaja dan dewasa muda. Jerawat adalah penyakit peradangan yang disebabkan berbagai macam faktor, yaitu penebalan kulit berlebih, bakteri tumbuh di kulit, produksi minyak berlebih, dan faktor peradangan yang kompleks. Banyaknya faktor yang dapat menimbulkan jerawat menyebabkan pengobatan jerawat harus dilakukan secara teratur dan rajin.
Berdasarkan beratnya, jerawat bisa dibagi menjadi ringan, sedang, dan berat. Cara mengobati jerawat ringan (komedo hitam, komedo putih, jerawat) termasuk:
• Membersihkan kulit secara ringan menggunakan air hangat dan sabun yang lembut
• Menggunakan obat luar (krim, salep atau gel) benzoylperoxide atau retinoicacid, atau salicylicacid
• Menggunakan pelembab yang non-komedogenik
Sedangkan pengobatan jerawat sedang-berat perlu kombinasi obat, yang diresepkan oleh dokter, yaitu:
• Menggunakan benzoylperoxide
• Drainase jerawat besar dan kista (jerawat nanah) oleh dokter.
• Menggunakan obat antibiotik krim atau gel
• Menggunakan retinoid
• Menggunakan azelaicacid
• Mengkonsumsi antibiotik
• Mengkonsumsi retinoid oral (minum)
Untuk penanganan menghilangkan bekas jerawat, terdapat beberapa cara. Dan setiap teknik dan cara yang ada tergantung pada beberapa faktor, antara lain:
Luas area bekas jerawat yang hendak dihilangkan.
Dalamnya luka bekas jerawat.
Bekas jerawat dapat dihilangkan dengan beberapa cara, misalnya dengan terapi laser, dermabrasi, dan lainnya.
Namun, penanganan bekas jerawat ini sangat tergantung dari luas serta kedalaman bekas jerawat. Kondisi bekas jerawat ringan dan cara memudarkan bekas jerawat:
Pada keadaan ringan, bekas jerawat dapat memudar hanya dengan pemberian hidrokuinon 2% (termasuk dalam dosis aman) hanya tepat pada daerah bekas jerawat.
Selain itu, bekas jerawat juga dapat disamarkan dengan cara pemberian krim malam yang umumnya mengandung asam retinoat yang diresepkan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin.
Kemudian cara lain yang dapat memudarkan atau bahkan menghilangkan bekas jerawat yaitu Procedure Chemical Peeling.
Kedua prosedur tersebut (krim malam yang mengandung asam retinoat dan chemical peeling) bekerja dengan cara mempercepat proses regenerasi kulit, sehingga sel-sel kulit baru akan lebih cepat timbul.
Untuk pencegahan jerawat, selain perawatan kulit yang baik, maka diperlukan konsumsi makanan yang tidak menimbulkan jerawat pula. Berikut di antaranya:
1. Makanan yang manis
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa banyak mengonsumsi makanan yang tinggi gula dan karbohidrat dapat menyebabkan jerawat. Makanan-makanan, seperti soda, kue, roti, pasta, dan keripik kentang dapat meningkatkan kadar gula darah Anda. Tubuh akan mengeluarkan insulin lebih banyak dan kemudian meningkatkan produksi kelenjar minyak di kulit, lalu menyumbat dan terjadi jerawat.
2. Makanan yang berlemak
Makanan yang berlemak, seperti burger, piza, kentang goreng, dan gorengan jenis lainnya memang sungguh menggoda. Namun beberapa penelitian menyebutkan bahwa mengonsumsi makanan yang berlemak ternyata dapat menjadi salah satu penyebab timbulnya jerawat. Tak hanya itu, jika Anda hobi memasak, sebaiknya setelah memasak atau menggoreng segeralah mencuci muka Anda. Karena partikel minyak yang ada di udara dapat menyumbat pori-pori di wajah dan menyebabkan timbulnya jerawat.
3. Susu dan produk olahannya
Dari beberapa penelitian disebutkan bahwa susu dan produk olahannya dapat menjadi salah satu penyebab timbulnya jerawat. Walaupun belum diketahui secara pasti hubungan antara susu dan jerawat, namun diduga hal tersebut disebabkan oleh growth factor dan hormon yang secara alami terdapat di dalam susu dan dapat memicu timbulnya jerawat.
Namun jika Anda sedang berjerawat, Anda tidak perlu menghindari susu sama sekali. Salah satu cara untuk mengetahui apakah susu dan produk olahannya menyebabkan Anda berjerawat adalah dengan mencoba untuk menghindari susu dan produk olahannya, setidaknya selama 1 bulan dan lihat perubahannya pada kulit Anda.
Dan jika Anda menghindari susu dan produk olahannya, Anda harus menggantinya dengan sumber kalsium lain, seperti jus jeruk, sereal, roti, susu kedelai atau tahu. Selain itu, kacang almond, bayam dan brokoli juga merupakan sumber kalsium yang baik bagi tubuh.
Melalui pengamatan dr. Alan R. Shalita, profesor dermatologi di pusat kedokteran SUNY Downstate, New York, konsumsi makanan rendah karbohidrat dapat mempengaruhi kontrol hormonal pada jerawat sehingga jerawat dapat membaik. Kadar gula dalam darah yang terkontrol dapat memperbaiki kondisi berjerawat.
Dijawab Oleh:
dr. Atika
Terimakasih telah bertanya tentang Cara Menghilangkan Jerawat dan Bekas Jerawat melalui fitur Tanya Dokter.
Mohon maaf atas keterlambatan kami dalam menjawab konsultasi Anda. Kami sangat senang karena Anda mempercayakan layanan konsultasi kami untuk membantu mengatasi masalah kesehatan Anda dan keluarga.
Kami memahami kekhawatiran yang Anda rasakan. Penyebab pasti jerawat memang belum diketahui, namun ada berbagai faktor yang diketahui berkaitan dengan penyakit ini:
Stress
Faktor hormonal. Salah satu faktor penting yang menyebabkan timbulnya komedo dan jerawat adalah meningkatnya produksi hormon testosteron, yang dimiliki oleh tubuh pria maupun wanita. Hormon testosteron yang terdapat dalam tubuh pria maupun wanita memicu timbulnya jerawat dengan merangsang kelenjar minyak (sebaceous gland) untuk memproduksi minyak kulit (sebum) secara berlebihan.
Kelenjar minyak yang terlalu aktif
Keturunan dari orangtua
Bakteri di pori-pori kulit
Pengobatan jerawat juga perlu memperhatikan faktor-faktor di atas. Jerawat dapat timbul kembali jika faktor-faktor di atas tidak dapat dikontrol dengan baik. Selain pengobatannya memang membutuhkan kesabaran, juga memerlukan pengendalian dari pola makan, kebiasaan membersihkan wajah, pengendalian stress dan sebagainya.
Pengaruh makanan terhadap jerawat ini memang masih banyak diperdebatkan dan seringkali ditemukan hasilnya individual, namun, jika setelah dicoba dalam jangka waktu tertentu memberikan hasil yang terbaik, maka sebaiknya diet rendah lemak, rendah karbohidrat dan konsumsi produk susu yang terkontrol harus dipertahankan.
Konsumsi makanan rendah karbohidrat dapat mempengaruhi kontrol hormonal pada jerawat sehingga jerawat dapat membaik. Kadar gula dalam darah yang terkontrol dapat memperbaiki kondisi berjerawat. Selain itu, produk susu dan juga makanan berlemak sebaiknya juga dihindari. Makanan-makanan ini dapat menyebabkan terjadinya peningkatan minyak dalam kelenjar sebasea kulit sehingga memicu terjadinya jerawat.
Pengobatan jerawat didasarkan dengan cara mengurangi produksi minyak, melawan infeksi bakteri, mempercepat pergantian sel kulit dan mengurangi peradangan. Sebagian besar obat-obatan jerawat belum memberikan hasil dalam 4-6 minggu pertama. Pengobatan yang diberikan dapat termasuk pengobatan luar dan juga obat-obatan minum tergantung derajat keparahan jerawat.
Cucilah muka dengan sabun muka khusus untuk jerawat atau dengan sabun bayi setidaknya 2 kali sehari, terutama setelah beraktivitas atau berkeringat. Sabun jenis apakah yang Anda gunakan selama ini?
Pada jerawat yang berukuran besar dan meradang dapat diberikan suntik kortikosteroid. Semua terapi ini harus atas indikasi dan berada di bawah pengawasan Dokter.
Berikut Kami akan menjelaskan mengenai bekas jerawat. Bekas jerawat biasanya dapat berupa jaringan keloid yang menonjol atau berupa lapisan kulit yang masuk ke dalam. Warna kulit kemerahan merupakan tanda bahwa di kulit Anda masih terdapat reaksi inflamasi aktif.
Penanganan bekas jerawat ini sangat tergantung dari luas serta kedalaman bekas jerawat. Pada keadaan ringan, bekas jerawat dapat memudar hanya dengan pemberian hidrokuinon 2% (termasuk dalam dosis aman) hanya tepat pada daerah bekas jerawat.
Selain itu, bekas jerawat juga dapat disamarkan dengan cara pemberian krim malam yang umumnya mengandung asam retinoat, dan apabila masih ada tanda-tanda peradangan biasanya akan ditambahkan krim anti radang yang diresepkan oleh Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin. Cara lain yang dapat memudarkan atau bahkan menghilangkan bekas jerawat yaitu prosedur chemical peeling dan atau mikrodermabrasi. Rangkaian prosedur tersebut (krim malam, chemical peeling, dan mikrodermabrasi) bekerja dengan cara mempercepat proses regenerasi kulit, sehingga sel-sel kulit baru akan lebih cepat timbul. Jangan lupa menggunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 untuk melindungi kulit dari paparan UVA dan UVB yang dapat memperburuk kondisi.
Kami sarankan Anda untuk konsultasi ke Dokter karena penanganan kulit berjerawat memang membutuhkan waktu yang lama sehingga perlu pemantauan dan kesabaran. Selain dari obat-obatan luar dan obat-obatan minum, Anda juga perlu memperhatikan diet dan kebersihan wajah.
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan tentang Cara Menghilangkan Jerawat dan Bekas Jerawat. Semoga bermanfaat untuk Anda.